Jumat, 27 April 2018

INSTRUMEN TEKS SUBJEKTIF


  • Tes Uraian Bebas
Bagaimana pendapatmu tentang masuknya budaya asing ke Indonesia?


  • Teks Uraian Terbatas
Masuknya budaya asing ke Indonesia sangat berdampak buruk terhadap masyarakat, seperti penguanaan bikini yang sudah mulai merambat keseluruh kota di Indonesia padahal kita tahu bahawa negara kita adalah negara yang mayoritasnya islam.Selain dari itu apakah dampak lain yang akan di teimbulkan oleh masuknya budaya asing ke Indonesia?


  • Tes Urain Terbatas Jawaban Melengakapi
Salah satu faktor masuk budaya asing ke Indonesia,seperti Fakor  Kurangnya penjagaan yang ketat di wilayah gerbang Indonesia dan Faktor.........


  • Teks Uraian Terbatas Jawaban Singkat
Berapakah jumlah bahasa daerah yang ada di Indonesia menurut penuturnya

Senin, 23 April 2018

INSTRUMEN TES OBJEKTIF


SOAL BENAR SALAH

v  B-S  Fungsi nilai sosial dalam kehidupan masyarakat adalah Sebagai pengawas perilaku manusia


SOAL MENJODOHKAN
v  Pengertian norma
Pernyataan
Jawaban
1)      Peraturan sosial yang sifatnya mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar atau di ubah karena berasal dari wahyu Tuhan

Norma Kesusilaan
2)      Aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu misalnya pemerintah atau negara
Norma Kelaziman
3)      Sekumpulan peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal yang berkenan dengan bagaimana seseorang harus bertingkah laku yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat.
Norma  Hukum
4)      Peraturan sosial yang berasal dari hati nurani

Norma Kesopanan
5)      Tindakan manusia mengikuti kebiasaan yang umumnya dilakukan tanpa harus pikir panjang  karena kebiasaan itu dianggap baik,patut,sopan,dan sesuai dengan tata karma.
Norma Agama



SOAL PILIHAN GANDA

v  Berikut ini yaitu tokoh sosiologi,kecuali….
a.       Soerjono Soekanto
b.      Selo Soemardjan
c.       W.G.Summer
d.      Koentjaningrat
e.      Howard Baker


SOAL PILIHAN GANDA ANALISIS  HUBUNGAN ANTAR HAL

v  Penduduk yang tinggal di daerah datran tinggi bekerja sebagai petani,dan penduduk yang tinggal di daerah pantai bekerja sebagai nelayan
Sebab
Kenampakan alam si lingkungan tempat tinggal mempengaruhi keadaan sosial budaya seperti mata pencaharian penduduk.
a.       Jika pernyataan pertama benar, Pernytaan kedua benar dan keduannya mempunyai hubungan sebab akibat
b.      Jika pernyataan pertama benar,pernyataan kedua benar,tetapi keduanya tidak memiliki hubungan sebab akibat
c.       Jika salah satu dari kedua pernyataan salah
d.      Jika kedua pernyataan salah
e.      Pernyataan salah, alasan salah


SOAL PILIHAN GANDA ANALISIS KASUS

v  Memudarnya rasa persatuan dan kesatuan yang terjadi pada bangsa Indonesia pada generasi saat ini.Hal ini dapat kita lihat dari beberapa kasus-kasus bentrok mahasiswa ataupun pelajar dari kasus itu dapat diketahui bahwa rasa persatuan kita sebagai warga negara Indonesia sudah mulai luntur dan mudah di provokasi atau dipengaruhi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.Keadaan seperti ini lah yang akan menjadi bibit-bibit terjadinya konflik yang lebih besar seperti ras,suku,ataupun agama.

Berdasarkan kasus diatas ,terjadinya kasus didasari oleh….
a.       Kurangnya wawasan masyarakat terhadap kesatuan dan persatuan suatu bangsa
b.      Kurangnya pengawasan orang tua atau keluarga terdekat
c.       Tidak becusnya pihak keamanan kampus
d.      Kurangnya pemahaman pancasila
e.      Mahasiswa yang nakal

SOAL PILIHAN GANDA ASOSIASI

v  Perhatikan pernyataan berikut ini !
1.       Adanya timbale balik
2.       Merupakan kesatuan yang nyata
3.       Adanya faktor pengikat
4.       Bersistem dan berproses
5.       Adanya Komunikasi
Dari pernyataan diatas, yang merupakan syarat kelompok sosial adalah….
a.       1,2, dan 3
b.      2,4, dan 5
c.       1,3, dan 4
d.      1,3, dan 5
e.      2,3, dan 5


TES PILIHAN GANDA DENGAN DIAGRAM

Berdasarkan diagram tersebut, kategori apakah yang berada pada tingkat 2 dan ke 3 yang paling tinggi tingkat persentasenya.....

a. Tinggi dan rendah

b. Sangat rendah,sedang dan sangat tinggi
c. Rendah,sedang dan sangat tinggi
d. Sangat tinggi, tinggi dan sedang.

          

                  TES PILIHAN GANDA GRAFIK

  Simpulan isi grafik yang tepat adalah...

     a.    Jumlah pengunjung perpustakaan setiap bulan tidak menentu

b         b Kenaikan jumlah pengunjung tertinggi terjadi pada bulan mei
c         c  Penurunan jumlah pengunjung terbanyak terjadi pada bulan Maret
d         d     Jumlah pengunjung perpustakaan selalu naik/bertambah

TES PILIHAN GANDA DENGAN TABEL

Pernyataan yang sesuai dengan tabel tersebut adalah...

a. Sektor pertambangan mengalami peningkatan yang tajam pada tahun 2009
b. Penguapan sektor industri lebih baik daripada sektor
c. Penguapan sektor usaha yang paling rendah adalah sektor pertanian
d. Sektor bagunan dan angkutan tergolong paling kecil daripada yang lain







a.    

Senin, 16 April 2018

Perbedaan Tes,Pengukuran,Penilaian dan Evaluasi


haii...guys ini postingam blog saya yang ke 2😊. Kali ini saya akan membahas tentang perbedaan Tes,pengukuran,penilaian dan evaluasi.
Ok tidak usah panjang lebar langsung saja 

Perbedaan Tes, Pengukuran, Penilaian 
dan Evaluasi

Rustaman (2003) mengungkapkan bahwa asesmen lebih ditekankan pada penilaian proses. Sementara itu evaluasi lebih ditekankan pada hasil belajar. Apabila dilihat dari keberpihakannya, menurut Stiggins (1993) asesmen lebih berpihak kepada kepentingan siswa. Siswa dalam hal ini menggunakan hasil asesmen untuk merefleksikan kekuatan, kelemahan, dan perbaikan belajar. Sementara itu evaluasi menurut Rustaman (2003) lebih berpihak kepada kepentingan evaluator.

Yulaelawati (2004) mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan antara evaluasi dengan asesmen. Evaluasi (evaluation) merupakan penilaian program pendidikan secara menyeluruh. Evaluasi pendidikan lebih bersifat makro, meluas, dan menyeluruh. Evaluasi program menelaah komponen-komponen yang saling berkaitan tentang perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan. Sementara itu asesmen merupakan penilaian dalam scope yang lebih sempit (lebih mikro) bila dibandingkan dengan evaluasi. Seperti dikemukakan oleh Kumano (2001) asesmen hanya menyangkut kompetensi siswa dan perbaikan program pembelajaran.

Harlen (1982) mengungkapkan perbedaan antara asesmen dan evaluasi dalam hal metode. Evaluasi dinyatakan menggunakan kriteria dan metode yang bervariasi. Asesmen dalam hal ini hanya merupakan salah satu dari metode yang dipilih untuk evaluasi tersebut. Selain dari itu, subyek untuk asesmen hanya siswa, sementara itu subyek evaluasi lebih luas dan beragam seperti siswa, guru, materi, organisasi, dll.

Yulaelawati (2004) menekankan kembali bahwa scope asesmen hanya mencakup kompetensi lulusan dan perbaikan cara belajar siswa. Jadi hubungannya lebih pada peserta didik. Ruang lingkup evaluasi yang lebih luas ditunjukkan dengan cakupannya yang meliputi isi atau substansi, proses pelaksanaan program pendidikan, kompetensi lulusan, pengadaan dan peningkatan tenaga kependidikan, manajemen pendidikan, sarana dan prasarana, dan

pembiayaan.

Pengukuran, Tes, dan evaluasi dalam pendidikan berperan dalam seleksi, penempatan, diagnosa, remedial, umpan balik, memotivasi dan membimbing. Baik tes maupun pengukuran keduanya terkait dan menjadi bagian istilah evaluasi. Meski begitu, terdapat perbedaan makna antara mengukur dan mengevaluasi. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran tertentu. Dengan demikian pengukuran bersifat kuantitatif. Sementara itu evaluasi adalah pengambilan suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik-buruk Dengan demikian pengambilan keputusan tersebut lebih bersifat kualitatif (Arikunto,2003; Zainul & Nasution, 2001).

Setiap butir pertanyaan atau tugas dalam tes harus selalu direncanakan dan mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar (Jacobs & Chase, 1992). Sementara itu tugas ataupun pertanyaan dalam kegiatan pengukuran (measurement) tidak selalu memiliki jawaban atau cara pengerjaan yang benar atau salah karena measurement dapat dilakukan melalui alat ukur non-tes. Maka tugas atau pertanyaan tersebut bukanlah tes. Selain dari itu, tes mengharuskan subyek untuk menjawab atau mengerjakan tugas, sementara itu pengukuran (measurement) tidak selalu menuntut jawaban atau pengerjaan tugas.

Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes. Pengukuran adalah membandingkan hasil tes dengan standar yang ditetapkan. Pengukuran bersifat kuantitatif. Sedangkan menilai adalah kegiatan mengukur dan mengadakan estimasi terhadap hasil pengukuran atau membanding-bandingkan dan tidak sampai ke taraf pengambilan keputusan.Penilaian bersifat kualitatif.

Agar lebih jelas perbedaannya maka perlu dispesifikasi lagi untuk pengertian masing-masing :

·            Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan nilai, kriteria-judgment atau tindakan dalam pembelajaran.

·            Penilaian dalam pembelajaran adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan belajar.

·            Pengukuran atau measurement merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrumen untuk melakukan penilaian. Dalam dunia pendidikan, yang dimaksud pengukuran sebagaimana disampaikan Cangelosi (1995: 21) adalah proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris.

perbedaan antara tes, pengukuran dan penilaian terletak pada waktu dan fungsinya. Tes digunakan sebagai alat atau media untuk memperoleh informasi tentang orang lain. Pengukuran digunakan untuk memberi angka pada karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek yang diambil dari sebuah tes. Sedangkan penilaian digunakan untuk mengambil keputusan berdasarkan data-data yang diperoleh berdasarkan pengukuran sebelumnya.

Perbedaannya terletak pada ruang lingkup dan pelaksanaannya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah satu komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar. Pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan dalam konteks internal. Ruang lingkup evaluasi lebih luas, mencangkup semua komponen dalam suatu sistem dan dapat dilakukan tidak hanya pihak internal tetapi juga pihak eksternal.Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih membatasi pada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan belajar peserta didik, sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Keputusan penilaian tidak hanya didasarkan pada hasil pengukuran, tetapi dapat pula didasarkan hasil pengamatan dan wawancara.

Perhatikan ilustrasi berikut ini:“Bu Nisa ingin mengetahui apakah peserta didiknya sudah menguasai kompetensi dasar dalam matapelajaran TIK. Untuk itu, Bu Nisa memberikan tes tertulis dalam bentuk objektif pilihan ganda sebanyak 50 soal kepada peserta didiknya (artinya Bu Nisa sudah menggunakan tes). Selanjutnya, Bu Nisa memeriksa lembar jawaban peserta didik sesuai dengan kunci jawaban, kemudian sesuai dengan rumus tertentu dihitung skor mentahnya. Ternyata, skor mentah yang diperoleh peserta didik sangat bervariasi, ada yang memperoleh skor 25, 36, 44, 47, dan seterusnya (sampai disini sudah terjadi pengukuran). Angka atau skor-skor tersebut tentu belum mempunyai nilai /makna dan arti apa-apa. Untuk memperoleh nilai dan arti dari setiap skor tersebut, Bu Nisa melakukan pengolahan skor dengan pendekatan tertentu. Hasil pengolahan dan penafsiran dalam skala 0 – 10  menunjukkan bahwa skor 25 memperoleh nilai 5 (berarti tidak menguasai), skor 36 memperoleh nilai 6 (berarti cukup menguasai), skor 44 memperoleh nilai 8 (berarti menguasai), dan skor 47 memperoleh nilai 9 (berarti sangat memuaskan). Sampai disini sudah terjadi proses penilaian. Ini contoh dalam ruang lingkup penilaian hasil belajar. Jika Bu Nisa menilai seluruh komponen pembelajaram maka berarti terjadi evaluasi.“




Minggu, 08 April 2018

Penerapan Prinsip-Prinsip Pembelajaran di dalam kelas

  Haii...Guys. Ini adalah pengalaman pertama saya membuat blog dan masih tidak terlalu bagus sih😂.
Ok langsung saja ke intinya.Tujuan utama blog ini adalah membantu para Guru, calon guru, Siswa, Mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu pendidikan, atau siapa saja yang ingin belajar mengenai Prinsip-Prinsip  Pemebelajaran di dalam kelas dan Aspek-apek yang dinilai saat diskusi
Semua sekolah pasti mempunyai prinsi-prinsip yang harus mereka terapkan di sekolahnya.Terutama bagi seorang tenaga pendidik maka dari itu, di sini akan dibahas bagaimana seorang tenaga pendidik menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran di dalam kelas.
     Yang akan di ulas disini adalah Prinsip Pembelajaran yang di terapkan SMAN 1 ENREKANG karena kebetulan saya alumni dari sekolah tersebut, jadi saya tahu pasti bagimana ketika guru-guru disana ketika berada didalam kelas.Yang dapat saya amati ketika guru berada didalam kelas adalalah ketika ia memberikan bahan ajar seorang pendidik menyusun bahan ajarnya secra logis.Bahan ajar disini disusun dari yang sederhana ke kompleks, mudah ke sulit sehingga para peserta didik mampu untuk memahaminya.
       Tidak hanya itu guru SMAN 1 ENREKANG mampu membuat bahan ajar dengan memperhatikan potensi peserta didik,bahan ajar dirancang dengan mengunakan sumber yang sederhana agar siswa dapat memahaminya dengan mudah.(Pinsip ini masuk kedalam kategori prinsip Validitas atau Validity dan Prinsip Praktis atau Pratical)
        Tenaga pendidik SMAN 1 ENREKANG telah mendesain kelas sedemikian rupa.Salah satunya dengan menyusun bangku siswa berekelompok,dan posisi meja guru agak diserongkan sedikit di sudut depan kelas, dan memastikan seluruh posisi siswa dapat dikontrol dari depan oleh guru yang mengajar. 


ASPEK-ASPEK YANG DINILAI SAAT DISKUSI


Diskusi yang baik bukan semata timbul dari peran guru,akan tetapi lebih tepatnya apabila timbul dari murid setelah memahami masalah dan situasi yang dihadapi.Tetapi dalam hal ini guru dapat pula memberiakn arahan kepada peserta didik dalam memperoleh tema atau masalah yang tepat.Dan tugas guru pun tidak sampai disitu saja dia pun harus menilai sebuah diskusi,peran guru pun dalam memberikan nilai haruslah adil.Penilaian diskusi dilakukan sebelum, selama dan sesudah proses diskusi
    Teknik penilaian diskusi dilakukan ,antara lain berbicara (mengemukakan pendapat).Dan aspek yang dinilai pun seperti:
  1. Kemampuan menyampaikan pendapat 
  2. Kemampuan memberikan argumentasi
  3. Kemampuan memberikan kritik
  4. Kemampuan mengajukan pertanyaan
  5. Kemampuan  mengunakan bahasa yang baik
  6. Kelancaran berbicara

 Ok...guys itu tadi yang dapat saya share ke kalian.Semoga bermanfaat,dan sampai ketemu di blog-blog selanjutnya yah😉
MENGHARGAI GURU DAN PENDIDIKAN
ADALAH MENGHARGAI DIRI SENDIRI